Selasa, 02 Desember 2014

RHEUMATOID ARTHRITIS


Angelina Pangala 148115008
Maria Carolina 148115040                                                          


   Apa itu rheumatoid arthritis?
Rheumatoid arthritis merupakan Penyakit inflamasi (peradangan) sistemik yang mempengaruhi membrane synovial pada beberapa sendi dan mengarah ke pengikisan tulang rawan dan tulang.

Apa penyebabnya?
Rheumatoid arthritis dapat disebabkan karena pengaruh dari dalam diri manusia (misalnya: kelainan genetic) atau pun pengaruh dari luar tubuh manusia (misalnya : racun bakteri, rokok atau makanan yang tidak sehat-seimbang)

Bagaimana Perkembangan Penyakitnya?
Pada awal pekermbangan nyaakan terjadi peradangan kronis pada jaringan sinovium akibat serangan system imun (autoimun) yang dipicu oleh penyebab dari dalam ataupun dari luar tubuh, kemudian menyebabkan kerusakan tulang rawan dan tulang pada sendi.

Apa tanda dan gejalanya?
Tanda yang gejala dari rheumatoid arthritis adalah sebagai berikut:
1. Nyeri dan kaku pada sendi > 6 minggu,
2.  Letih, lemah, sedikit demam,
3.  Kehilangan nafsu makan,
4. Perubahan bentuk (deformitas) sendi,
5. Ada nodul (benjolan) rheumatoid,
6. Radang sendi serta kekakuan di pagi hari>30 menit

Pada dasarnya gejala yang paling mengganggu pada penderita rheumatoid arthritis adalah nyeri sendi yang dialami. Rheumatoid arthritis dapat mempengaruhi sendi apapun, sendi-sendi kecil di tangan dan kaki cenderung paling sering terlibat. Akibat nyeri yang ditimbulkan seseorang cenderung akan sulit melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, bekerja bahkan nyeri yang ditimbulkan dapat membuat seorang pasien sulit tidur.


https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQN-U8jj5iW_b1URlChc9ZT40u2K0vJ8CqwDIYTLC-Pvb5CTPC7Lw
                                                                             
Bagaimana Terapi Non farmakologis dan farmakologisnya?
Penanganan nyeri pada penderita rheumatoid arthritis bisa dilakukan dengan memberikan obat-obat pengurang rasa nyeri seperti obat-obat golongan NSAID (tramadol, paracetamol, ketoprofen, ibuprofen piroxicam, na-diklofenak dan celexocib) atau bisa juga digunakan obat-obat SAID (kortikosteroid). Biasanya untuk rheumatoid arthritis yang sudah sangat parah dapat dilakukan terapi penggantiaan sendi dengan operasi.

Apa itu terapi komplementer?
Dalam penanganan nyeri pada orang penderita rheumatoid arthritis, selain diatasi dengan obat-obatan dapat juga diatasi dengan terapi komplementer. Terapi komplementer merupakanterapi yang dapat mendampingi terapi obat sehingga nantinya dapat menghasilkan efek pengurangan nyeri yang maksimal. Dewasa ini berbagai terapi alternative-komplementer untuk penanggulangan nyeri pada pasien kanker telah dikembangkan Terapi alternative-komplementer selain dapat mengurangi keluhan nyeri terapi komplementer juga kadang dapat mengatasi gangguan psikologis yang dialami oleh pasien penderita rheumatoid artritis.  Salah satu terapi alternative-komplementer yang dapat digunakan adalah terapi musik.

Apa itu terapi musik?
Terapi musik juga didefinisikan terapi musik sebagai teknik yang digunakan untuk penyembuhan suatu penyakit dengan menggunakan bunyi atau irama tertentu. Terapi musik juga didefinisikan sebagai terapi keahlian yang menggunakan musik atau elemen musik yang berfungsi untuk meningkatkan kesehatan. Terapi musik merupakan terapi non-invasif yang dewasa ini banyak diterapkan pada rumah sakit dan klinik-klinik untuk sebagai terapi komplementer untuk menangani keluhan dari berbagai macam penyakit. Terapi musik memiliki banyak kegunaan diantaranya :
1. Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran
2. Meningkatkan Kecerdasan
3. Meningkatkan Motivasi
4. Pengembangan Diri
5. Meningkatkan Kemampuan Mengingat
6. Kesehatan Jiwa
7. Mengurangi nyeri
8. Menyeimbangkan Tubuh
9. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
10. Meningkatkan Olahraga   

Elemen dalam musik
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQN-U8jj5iW_b1URlChc9ZT40u2K0vJ8CqwDIYTLC-Pvb5CTPC7LwTerdapat 3 elemen dalam musik yang semuanya saling memiliki keterkaitan. Musik memiliki 3 elemen penting yaitu beat, ritme, dan harmony. Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, sedangkan harmony mempengaruhi roh. Terapi Musik yang efektif menggunakan music dengan komposisi yang tepat antara beat, ritme dan harmony yang sesuaikan dengan tujuan dilakukannya terapi musik sehingga terapi musik yang efektif tidak bisa menggunakan sembarang musik. Adanya keseimbangan antara beat, harmoni dan ritme di dalam elemen suatu musik dipercaya dapat member pengaruh positif terhadap kesehatan tubuh.

Apa pengaruhnya dalam penanganan nyeri dan Bagaimana mekanismenya?
           Dalam kaitannya dengan mengurangi nyeri, Mendengarkan musik dapat memproduksi zat endorphins (substansi sejenis morfin yang disuplai tubuh yang dapat mengurangi rasa sakit/nyeri) yang dapat menghambat transmisi impuls nyeri di system saraf pusat, sehingga sensasi nyeri dapat berkurang, music juga bekerja pada sistem music yang akan dihantarkan kepada system saraf yang mengatur kontraksi otot-otot tubuh, sehingga dapat mengurangi kontraksi otot (terjadi proses relaksasi). Musik terbukti menunjukkan efek yaitu menurunkan frekuensi denyut jantung, mengurangi kecemasan dan depresi, menghilangkan nyeri, dan menurunkan tekanan darah. Selain itu Menurut Crowe mantan presiden The National Association of Musik Therapy, mengatakan bahwa musik dan irama dapat menghasilkan efek penyembuhan. Penelitian lain juga membuktikan bahwa music dapat meningkatkan produksi zat endhorphins dan S-IgA (salivary immunoglobulin A). S-IgA ini bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan, mengurangi resiko infeksi, serta mengontrol tekanan jantung (Asmarjanti, 2013).
            Musik juga dapat meningkatkan mood pada pasien. Mood sendiri dapat mempengaruhi kondisi nyeri yang dialami seseorang terkait dengan adanya pengaruh dari stressor. Semakin banyak stressor yang mempengaruhi seseorang maka semakin sulit seseorang untuk melakukan relaksasi. Apabila relaksasi sulit dilakukan maka nyeri yang dirasakanakan semakin kuat. Apabila mood seorang pasien dapat dibangkitkan menjadi mood yang positif maka diharapkan akan tercipta koping positif terhadap manajemen nyeri sehingga nantinya pengaruh stressor dapat diminimalisir sehingga dengan adanya penurunan stressor maka dapat meminimalisir efek nyeri yang timbul dan dapat pula meminimalkan efek penurunan imunitas pada pasien.

Bagaimana cara menggunakan terapi musik?
Dalam penggunaannya ada dua jenis cara/pendekatan dalam terapi musik yakni :
A. Terapi Musik Aktif.
Dalam terapi music aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main menggunakan alat musik, menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu singkat. Dengan kata lain pasien berinteraksi aktif dengan dunia musik. Untuk melakukan Terapi Musik katif tentu saja dibutuhkan bimbingan seorang pakar terapi musik yang kompeten

B. Terapi Musik Pasif
Inilah terapi musik yang murah, mudah dan efektif. Pasien hanya mendengarka dan menghayati suatu alunan music tertentu yang disesuaikan dengan masalahnya. CD Terapi Musik dari CD/kaset yang beredar dipasaran termasuk jenis Terapi Musik Pasif. Hal terpenting dalam Terapi Musik Pasif adalah pemilihan jenis music harus tepat dengan kebutuhan pasien




Contoh musik apa saja yang bisa digunakan?

        Hampir semua jenis musik bisa digunakan untuk terapi musik akan tetapi pengaruh setiap jenis musik terhadap pikiran seseorang. Setiap nada, melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya musik akan memberi pengaruh berbeda kepada pikiran dan tubuh kita. Dalam terapi musik, komposisi musik disesuaikan dengan masalah atau tujuan yang ingin kita capai. Musik yang dipilih untuk terapi pengurangan nyeri pada pasien sendiri biasanya disesuaikan dengan selera musik pasien. Musik yang dipilih biasanya berupa musik yang memiliki beat, ritme dan harmoni yang lembut (biasanya yang beraliran klasik) sehingga mampu menciptakan suasana relaks bagi pasien. Terkadang apabila pasien memiliki selera musik metal, rock, disco dan electronic musik maka musik-musik up beat seperti ini memiliki ritme, beat serta harmony yang cepat hal ini nantinya akan berpengaruh pada tubuh pasien karena biasanya musik yang memiliki ritme, beat dan harmony yang cepat cenderung akan membuat pasien merasa capek dan detak jantung pasien menjadi lebih cepat sehingga nantinya dapat membuat pasien tidak rileks dan menyebabkan nyeri yang dirasakan akan semakin kuat.  Nantinya apabila pasien memiliki selera musik-musik seperti ini solusinya adalah dapat digantikan dengan versi akustiknya sehingga akan menimbulkan rasa nyaman dan damai pada saat pasien mendengarnya.

Jadi Anda tidak perlu khawatir… apabila nyeri RA melanda, jangan takut untuk meminta terapi music sebagai terapi komplementer kepada dokter Anda! Tetapi jangan lupa terapi obatnya juga dijalankan apabila terapi obat dan komplementer dijalankan niscaya nyeri RA yang Anda rasakan akan berkurang.
SELAMATMENCOBA!



DAFTAR PUSTAKA
Glecu, A., danKalla, A. A., 2011, Current Diagnosis dan Treatment Strategies In Rheumatoid Arthitis, CME, August 2011, Vol. 29, No.8.
NHMRC, 2009, Clinical Guedline for The Diagnosis dan Management of Early Rheumatoid Arthitis, The Royal Australian College of General Practioners, Australia, pp. 1-46.
American Music Theraphy Association, 2014, Music Theraphy and Medicine, www.muictheraphy.org, diaksestanggal25 November 2014.

2 komentar: