Selama 12 tahun terpisah, Rangga
sekarang bekerja sebagai seorang Jurnalis di sebuah stasiun televisi swasta di Klaten dan Cinta bekerja
sebagai Apoteker di RS Harap Tenang di Bantul. Hingga suatu ketika Rangga
mendapat penugasan untuk pergi ke Bantul. Selama seminggu bekerja di sana,
dengan pekerjaan yang sangat banyak dan tidak menjaga pola makannya, akhirnya
sistem imun Rangga menurun juga. Rangga mengalami diare. Rangga lalu teringat
dengan TTMnya (Teman Tapi Mesra) semasa SMA dulu yang bekerja sebagai Apoteker
di suatu rumah sakit di Bantul, sebut saja Cinta. Rangga langsung menghubungi
Cinta dan mengajak cinta bertemu untuk mengkonsultasikan keluhannya.
Keesokan harinya Rangga menemui
Cinta di RS Harap Tenang. Rangga mengeluh bahwa ia sering buang air besar
dengan frekuensi lebih dari 5 kali sehari dengan konsistensi feses yang cair.
Hal ini sudah belangsung selama 3 hari. Berbekal ilmu pengetahuan yang ia
dapatkan selama kuliah di Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta dan
pengalaman kerjanya sebagai Apoteker handal di RS Harap Tenang, Cinta
menjelaskan tentang penyakit diare dengan panjang lebar kepada Rangga yang sambil
menahan hasrat BABnya. Berikut penjelasan Cinta tentang penyakit diare.
Apa Itu Diare?
Diare adalah suatu keadaan
penyakit dimana frekuensi Buang Air Besar (BAB) lebih dari tiga kali sehari
dengan bentuk feses (tinja) mengandung air lebih banyak daripada biasanya.
Apabila feses sampai disertai darah maka disebut disentri. Diare yang
berlangsung kurang dari 14 hari disebut diare akut, namun bila diare
tersebut bertahan sampai lebih dari 14 hari maka disebut persisten.
Diare yang berlangsung sampai lebih dari satu bulan disebut diare kronik.
Apa yang Dapat Menyebabkan Diare?
Diare dapat disebabkan oleh
penggunaan obat-obat tertentu, alergi makanan seperti susu, iritasi di saluran
pencernaan oleh makanan, penyakit usus, atau faktor psikologis seperti rasa
takut dan cemas.
Obat-obat yang Dapat
Menimbulkan Diare
|
Laksatif
|
Antasida yang mengandung magnesium
|
Antineoplastik
|
Auranofin
|
Antibiotik (Klindamisin, Tetrasiklin, Sulfonamid)
|
Antihipertensi (Reserpin, Guanetidin, Metildopa,
Guanadrel, Guanabenz, Kaptopril)
|
Kolinergik (Bethanecol, Neostigmin)
|
Cardiac
agents (Quinidin, Digitalis, Digoxin)
|
NSAID (Aspirin, Diklofenak, Asam Mefenamat,
Piroksikam, Celecoxib)
|
Colchicine
|
Ppi (Omeprazol, Lansoprazol, Esomeprazol)
|
H2-bloker (Simetidin, Ranitidin, Famotidin,
Roxatidin)
|
Diare dapat juga disebabkan oleh
infeksi (bakteri, virus, dan parasit). Seseorang dapat terkena diare apabila
makan makanan atau minum minuman yang terkontaminasi bakteri, virus atau
parasit. Diare karena infeksi bisa pula dialami sepulang dari bepergian (travelling). Diare yang terjadi pada
orang sehabis travelling dapat
terjadi akibat pergi ke tempat yang tidak cukup bersih dengan makanan dan air
yang kemungkinan terkontaminasi.
Gambar 1. Bakteri, virus dan parasit yang dapat menyebabkan
diare
(WGO Practice Guidelines, 2008).
Tanda dan Gejala Seperti Apa yang Muncul Saat Diare?
Apa yang Dapat Dilakukan Untuk Mencegah Diare?
Diare
yang diakibatkan oleh virus
|
Diare
yang diakibatkan oleh makanan yang terkontaminasi
|
Diare
karena travelling
|
·
Selalu mencuci tangan. Cuci
tangan juga sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, cuci tangan setelah
menyiapkan daging yang belum dimasak (mentah), setelah menggunakan toilet,
setelah mengganti popok bayi, dan setelah bersin atau batuk.
·
Cuci tangan dengan sabun. Gosok tangan yang telah diberi sabun selama paling
tidak 20 detik.
·
Gunakan hand sanitizer
ketika kondisi tidak memungkinkan untuk mencuci tangan. Gunakan hand
sanitizer yang berbahan dasar alkohol (paling tidak 60% alkohol). Gunakan
seperti saat menggunakan lotion tangan pada seluruh bagian tangan (punggung
tangan dan telapak tangan).
|
·
Sajikan
makanan atau letakkan di kulkas segera setelah selesai di masak atau
dipanaskan.
Meninggalkan makanan pada suhu ruangan dapat memicu pertumbuhan bakteri.
·
Rutin
membersihkan permukaan tempat memasak. Hal tersebut untuk menghindari
penyebaran bakteri dari satu makanan ke makanan lainnya. Cuci tangan dan
bersihkan permukaan tempat memasak selama penyiapan makanan.
·
Gunakan
kulkas untuk mencairkan bahan yang membeku. Dapat pula dengan meletakkan bahan
yang beku ke dalam plastik, lalu letakkan ke dalam semangkok air dingin untuk
mencairkannya. Jangan biarkan bahan makanan yang beku di tempat terbuka untuk
mencairkannya.
|
·
Perhatikan
asupan makanan. Makan makanan yang baru saja dimasak (masih panas) dan
makanan yang dimasak dengan matang. Hindari makan buah dan sayuran mentah
kecuali yang ada kulitnya (dapat dikupas terlebih dahulu). Juga hindari minum
susu dan makan daging mentah atau setengah matang.
·
Perhatikan
konsumsi minuman. Hindari air keran dan es batu. Gunakan air dalam
kemasan meskipun untuk menyikat gigi. Tutup mulut ketika mandi agar tidak ada
air yang tertelan. Minum dari air yang sudah direbus. Hindari alkohol dan
kafein karena dapat membuat diare dan dehidrasi semakin menjadi.
|
Apa yang Dapat Dilakukan Jika Seseorang Mengalami
Diare?
Hal pertama yang perlu
dilakukan saat seseorang mengalami diare adalah mengganti cairan tubuh yang
hilang dengan banyak minum dan minum oralit untuk mencegah terjadinya
kekurangan cairan atau dehidrasi. Cara memberikan oralit adalah melarutkannya
dengan air matang (tidak dingin dan tidak panas).
Hal lain yang dapat dilakukan
saat seseorang mengalami diare, yaitu:
·
Hindari konsumsi kopi, teh, dan susu. Pada bayi,
ASI tetap boleh diberikan, tetapi untuk susu formula harus dibuat lebih encer
sampai dua kali lipat.
·
Hindari makanan padat, dapat diganti dengan
bubur, roti, atau pisang.
·
Periksa penyebab diare, untuk dapat mencegah
terulangnya diare.
·
Periksa feses, apakah terdapat lendir atau darah
atau tidak.
·
Jaga kebersihan diri dan lingkungan.
·
Cuci tangan setiap habis buang air untuk
mencegah diare yang disebabkan oleh infeksi.
·
Periksa tanda-tanda dehidrasi ringan sampai
berat (haus, mulut kering, lesu, mengantuk, pucat, mata cekung, elastisitas
kulit menurun, konsentrasi air seni berkurang dan pekat.
Aturan Pemberian Oralit untuk
Diare
Keadaan
diare
Umur
< 1 tahun
1-4 tahun
5-12 tahun
Dewasa
Tidak dehidrasi
(mencegah dehidrasi)
Setiap habis BAB berikan oralit
100 mL
(0,5 gelas)
200 mL
(1 gelas)
300 mL
(1,5 gelas)
400 mL
(2 gelas)
Dehidrasi
(mengatasi dehidrasi)
3 jam pertama berikan oralit
300 mL
(1,5 gelas)
600 mL
(3 gelas)
1200 mL
(6 gelas)
2400 mL
(12 gelas)
Setiap habis BAB berikan oralit
100 mL
(0,5 gelas)
200 mL
(1 gelas)
300 mL
(1,5 gelas)
400 mL
(2 gelas)
Obat Apa yang Dapat Diberikan untuk Pengobatan Mandiri
Diare?
Adsorben dan obat pembentuk
massa adalah obat-obatan yang bekerja untuk menyerap racun, mengurangi
frekuensi BAB, dan memadatkan massa feses. Golongan obat ini, yaitu norit
(karbo-adsorben), kombinasi kaolin-pektin dan attapulgite. Selama minum obat
ini, oralit tetap diberikan.
·
Norit
Dosis dewasa: 500-1000 mg, diminum 3-4
kali sehari.
Contoh obat yang beredar di pasaran:
Bekarbon® (tablet 250 mg).
·
Kombinasi
kaolin–pektin dan attapulgite
Dosis dewasa dan anak usa lebih dari 12
tahun: 1 tablet setiap habis BAB, maksimum 12 tablet selama 24 jam.
Dosis anak 6-12 tahun: 1 tablet setiap
habis BAB, maksimum 6 tablet selama 24 jam.
Contoh obat yang beredar di pasaran: Neo entrostop®,
New diatabs®, Pularex®, Tagyt®.
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Aturan Pemberian Oralit untuk
Diare
Keadaan
diare
Umur
< 1 tahun
1-4 tahun
5-12 tahun
Dewasa
Tidak dehidrasi
(mencegah dehidrasi)
Setiap habis BAB berikan oralit
100 mL
(0,5 gelas)
200 mL
(1 gelas)
300 mL
(1,5 gelas)
400 mL
(2 gelas)
Dehidrasi
(mengatasi dehidrasi)
3 jam pertama berikan oralit
300 mL
(1,5 gelas)
600 mL
(3 gelas)
1200 mL
(6 gelas)
2400 mL
(12 gelas)
Setiap habis BAB berikan oralit
100 mL
(0,5 gelas)
200 mL
(1 gelas)
300 mL
(1,5 gelas)
400 mL
(2 gelas)
Obat Apa yang Dapat Diberikan untuk Pengobatan Mandiri
Diare?
Adsorben dan obat pembentuk
massa adalah obat-obatan yang bekerja untuk menyerap racun, mengurangi
frekuensi BAB, dan memadatkan massa feses. Golongan obat ini, yaitu norit
(karbo-adsorben), kombinasi kaolin-pektin dan attapulgite. Selama minum obat
ini, oralit tetap diberikan.
·
Norit
Dosis dewasa: 500-1000 mg, diminum 3-4
kali sehari.
Contoh obat yang beredar di pasaran:
Bekarbon® (tablet 250 mg).
·
Kombinasi
kaolin–pektin dan attapulgite
Dosis dewasa dan anak usa lebih dari 12
tahun: 1 tablet setiap habis BAB, maksimum 12 tablet selama 24 jam.
Dosis anak 6-12 tahun: 1 tablet setiap
habis BAB, maksimum 6 tablet selama 24 jam.
Contoh obat yang beredar di pasaran: Neo entrostop®,
New diatabs®, Pularex®, Tagyt®.
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Aturan Pemberian Oralit untuk
Diare
Keadaan
diare
Umur
< 1 tahun
1-4 tahun
5-12 tahun
Dewasa
Tidak dehidrasi
(mencegah dehidrasi)
Setiap habis BAB berikan oralit
100 mL
(0,5 gelas)
200 mL
(1 gelas)
300 mL
(1,5 gelas)
400 mL
(2 gelas)
Dehidrasi
(mengatasi dehidrasi)
3 jam pertama berikan oralit
300 mL
(1,5 gelas)
600 mL
(3 gelas)
1200 mL
(6 gelas)
2400 mL
(12 gelas)
Setiap habis BAB berikan oralit
100 mL
(0,5 gelas)
200 mL
(1 gelas)
300 mL
(1,5 gelas)
400 mL
(2 gelas)
Obat Apa yang Dapat Diberikan untuk Pengobatan Mandiri
Diare?
Adsorben dan obat pembentuk
massa adalah obat-obatan yang bekerja untuk menyerap racun, mengurangi
frekuensi BAB, dan memadatkan massa feses. Golongan obat ini, yaitu norit
(karbo-adsorben), kombinasi kaolin-pektin dan attapulgite. Selama minum obat
ini, oralit tetap diberikan.
·
Norit
Dosis dewasa: 500-1000 mg, diminum 3-4
kali sehari.
Contoh obat yang beredar di pasaran:
Bekarbon® (tablet 250 mg).
·
Kombinasi
kaolin–pektin dan attapulgite
Dosis dewasa dan anak usa lebih dari 12
tahun: 1 tablet setiap habis BAB, maksimum 12 tablet selama 24 jam.
Dosis anak 6-12 tahun: 1 tablet setiap
habis BAB, maksimum 6 tablet selama 24 jam.
Contoh obat yang beredar di pasaran: Neo entrostop®,
New diatabs®, Pularex®, Tagyt®.
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Aturan Pemberian Oralit untuk
Diare
Keadaan
diare
Umur
< 1 tahun
1-4 tahun
5-12 tahun
Dewasa
Tidak dehidrasi
(mencegah dehidrasi)
Setiap habis BAB berikan oralit
100 mL
(0,5 gelas)
200 mL
(1 gelas)
300 mL
(1,5 gelas)
400 mL
(2 gelas)
Dehidrasi
(mengatasi dehidrasi)
3 jam pertama berikan oralit
300 mL
(1,5 gelas)
600 mL
(3 gelas)
1200 mL
(6 gelas)
2400 mL
(12 gelas)
Setiap habis BAB berikan oralit
100 mL
(0,5 gelas)
200 mL
(1 gelas)
300 mL
(1,5 gelas)
400 mL
(2 gelas)
Obat Apa yang Dapat Diberikan untuk Pengobatan Mandiri
Diare?
Adsorben dan obat pembentuk
massa adalah obat-obatan yang bekerja untuk menyerap racun, mengurangi
frekuensi BAB, dan memadatkan massa feses. Golongan obat ini, yaitu norit
(karbo-adsorben), kombinasi kaolin-pektin dan attapulgite. Selama minum obat
ini, oralit tetap diberikan.
·
Norit
Dosis dewasa: 500-1000 mg, diminum 3-4
kali sehari.
Contoh obat yang beredar di pasaran:
Bekarbon® (tablet 250 mg).
·
Kombinasi
kaolin–pektin dan attapulgite
Dosis dewasa dan anak usa lebih dari 12
tahun: 1 tablet setiap habis BAB, maksimum 12 tablet selama 24 jam.
Dosis anak 6-12 tahun: 1 tablet setiap
habis BAB, maksimum 6 tablet selama 24 jam.
Contoh obat yang beredar di pasaran: Neo entrostop®,
New diatabs®, Pularex®, Tagyt®.
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
| |||||||||||
|
| ||||||||||
|
|
|
| ||||||||
|
| ||||||||||
|
|
|
| ||||||||
|
| ||||||||||
|
|
|
| ||||||||
| |||||||||||
|
|
|
|
Obat Apa yang Dapat Diberikan untuk Pengobatan Mandiri
Diare?
Adsorben dan obat pembentuk
massa adalah obat-obatan yang bekerja untuk menyerap racun, mengurangi
frekuensi BAB, dan memadatkan massa feses. Golongan obat ini, yaitu norit
(karbo-adsorben), kombinasi kaolin-pektin dan attapulgite. Selama minum obat
ini, oralit tetap diberikan.
·
Norit
Dosis dewasa: 500-1000 mg, diminum 3-4
kali sehari.
Contoh obat yang beredar di pasaran:
Bekarbon® (tablet 250 mg).
·
Kombinasi
kaolin–pektin dan attapulgite
Dosis dewasa dan anak usa lebih dari 12
tahun: 1 tablet setiap habis BAB, maksimum 12 tablet selama 24 jam.
Dosis anak 6-12 tahun: 1 tablet setiap
habis BAB, maksimum 6 tablet selama 24 jam.
Contoh obat yang beredar di pasaran: Neo entrostop®,
New diatabs®, Pularex®, Tagyt®.
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?
Kapan Seseorang yang Mengalami Diare Harus ke Dokter?