Trifonia Rosa
Kurniasih, S.Farm (148115064)
Pola hidup yang tidak teratur dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit. Salah satu penyakit
yang paling sering ditemukan adalah gastritis atau yang lebih dikenal dengan
sakit maag. Sakit maag dapat dialami oleh siapa saja dan kapan saja. Jika
penyakit gastritis ini tidak diobati dengan baik maka akan menyebabkan
penyakit-penyakit lain yang lebih parah. Naah,
Apa itu gastritis ? dan bagaimana cara penanganannya ? Berikut penjelasannya.
Apa itu Gastritis ?
Gastritis merupakan bahasa ilmiah dari penyakit
yang lebih dikenal secara umum dengan sakit maag. Gastritis merupakan penyakit
karena adanya peradangan pada lapisan mukosa lambung. Pada proses peradangan
tersebut menyebabkan peningkatan asam lambung.
Apa saja yang dapat menyebabkan
Gastritis ?
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan
gastritis. Penyebab umum dari gastritis yang bersifat mengikis dinding lambung
adalah penggunaan jangka panjang dari obat-obatan untuk mengatasi inflamasi
atau dalam bahasa kesehatannya adalah Non
Steroid Anti Inflamatory Drugs (NSAIDs) seperti aspirin, ibuprofen dan
naproxen. Selain itu, gastritis juga dapat disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori. Selain penyebab-penyebab
yang telah disebutkan di atas, gastritis juga dapat disebabkan karena makan
yang tidak teratur, stres yang berlebihan, minum minuman beralkohol, dan
merokok yang dapat meningkatkan jumlah asam lambung. Autoimun juga dapat
menjadi penyebab munculnya gastritis di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat
dalam lapisan perut.
Apa saja tipe-tipe Gastritis ?
Gastritis dapat dikelompokkan menjadi
dua tipe, yaitu :
Ø Tipe
akut
Gastritis akut dapat terjadi karena
ada yang memicu iritasi pada lambung dan ditandai dengan peningkatan asam
lambung. Gastritis akut berlangsung dalam waktu singkat Gastritis tipe ini
biasanya disebabkan oleh penggunaan jangka panjang obat-obatan NSAIDs atau
karena pola makan tidak teratur, merokok, stress, dan mengkonsumsi alkohol.
Ø Tipe
kronis
Gastritis kronis dapat terjadi
karena adanya infeksi bakteri Helicobacter
pylori. Bakteri tersebut akan merusak lapisan mukosa pada lambung dan
menyebabkan luka. Gastritis kronis dapat berlangsung selama sebulan hingga
setahun.
Apa saja gejala dari Gastritis ?
Gejala gastritis dapat berupa ringan dan
berat. Gejala ringan dari gastritis dapat diketahui berupa rasa perih pada ulu
hati dan tidak nyaman pada bagian perut walaupun sudah makan. Jika rasa perih
tersebut hilang setelah makan, maka bisa dikatakan belum menderita gastritis.
Selain itu, gejala ringan lainnya dapat berupa mual dan muntah, serta kehilangan
nafsu makan.
Jika gastritis tidak ditangani, maka
akan timbul gejala yang lebih berat yang dapat berupa :
v Muntah
darah
v Feses
(tinja) berwarna hitam yang mengandung darah
Bagaimana penanganan Gastritis ?
Tujuan pengobatan adalah untuk
mengurangi jumlah asam lambung sehingga gejala dapat berkurang dan meningkatkan
kesehatan. Gastritis dapat ditangani dengan merubah pola hidup yang mendukung
kesembuhan dari gastritis, seperti :
ü Membiasakan
untuk makan-makanan yang sehat dan teratur, menghindari makanan yang pedas
karena dapat menyebabkan nyeri pada perut bertambah.
ü Tidak
merokok
ü Tidak
minum-minuman beralkohol
ü Tidur
yang cukup dan teratur
Obat-obatan yang biasanya digunakan
untuk mengatasi gastritis adalah :
a) Antasida
yang berisi magnesium hidroksida, aluminium hidroksida, dan dan kalsium
hidroksida. Zat-zat aktif tersebut dapat menetralisir asam di salam lambung.
Contoh obat yang biasanya ada di pasaran adalah Promag® dan mylanta®.
b) Histamin
2 (H2) blocker, berfungsi
untuk menurunkan produksi asam lambung. Contoh obat yang biasanya ada di
pasaran adalah ranitidin. Untuk memperoleh obat ini harus dengan menggunakan
resep dokter atau dapat diperoleh di apotek.
c) Proton Pump Inhibitor
(PPI), obat jenis ini dapat menurunkan asam lambung lebih efektif daripada H2 blocker. Contoh obat yang
biasanya ada di pasaran adalah Omeprasole dan Lansoprasole.
Untuk pengobatan mandiri (pengobatan yang dapat
dilakukan sendiri) terhadap gastritis, dapat digunakan
antasida yang dijual
bebas. Jika dengan antasida tidak berkurang gejalanya, maka dapat digunakan H2
blocker dan PPI yang dapat
diperoleh di apotek. Konsultasikan dengan Apoteker untuk menanganigastritis
yang dialami.
Jika
gastritis tidak membaik dengan menggunakan obat-obat di atas dan gejala
gastritis yang timbul adalah gejala yang berat, segeralah ke dokter untuk
mendapatkan penanganan yang lebih baik. Apabila gastritis disebabkan oleh
bakteri Helicobacter pylori, maka
pengobatannya perlu ditambahkan dengan antibiotik.
Tahapan penanganan gastritis :
Apa yang terjadi jika gastritis
tidak ditangani ?
Gastritis biasa dianggap sebagai
penyakit sepele. Gastritis dengan gejala ringan yang tidak ditangani akan
semakin sering terjadi dan akhirnya akan mengganggu aktivitas. Selain dapat
mengganggu aktivitas, gastritis ringan yang bersifat akut dapat meningkat
menjadi gastritis kronis. Selain itu, gastritis kronis dapat memicu penyakit
lain antara lain penyakit ulkus peptikum,
polip lambung, dan
tumor lambung jinak dan ganas. Beberapa orang dengan gastritis Helicobacter pylori kronis atau gastritis autoimun dapat memicu gastritis atrofi. Gastritis
atrofi menghancurkan sel-sel di lapisan lambung yang
menghasilkan asam dan enzim pencernaan.
Gastritis atrofi dapat
menyebabkan dua jenis kanker:
kanker lambung dan lambung mukosa terkait
jaringan limfoid (MALT) limfoma.
Referensi
A.D.A.M.
Medical Encyclopedia, 2013, Gastritis,
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmedhealth/PMH0002135/, diakses pada tanggal 20
November 2014.
Djunarko, I.,
dan Hendrawati, Y.D., 2011, Swamedikasi
yang Baik dan Benar, PT. Citra Aji Parama, Yogyakarta, pp. 54-55.
NIDDK, 2010, Gastritis, http://www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/
digestive-diseases/gastritis/Documents/Gastritis_508.pdf, diakses pada tanggal
20 November 2014.
all images used are for illustrative purposes only
Tidak ada komentar:
Posting Komentar