Lucia Ari
Wahyuningtyas, S. Farm (148115036)
Sonia Efrina Agusta Saemani, S.Farm
(148115057)
Apa sih Demam Berdarah itu?
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit
infeksi yang disebabkan oleh virus dengue
dan mengakibatkan spektrum manifestasi klinis yang bervariasi antara yang
paling ringan, demam dengue (DD), DBD
dan demam dengue yang ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti dan Ae.albopictus yang terinfeksi. Inang
alami DBD adalah manusia, agen nya adalah
virus dengue.
Kasus Kejadiannya gimana?
Jumlah kasus DBD tidak pernah menurun
di beberapa daerah tropik dan
subtropik bahkan cenderung terus meningkat dan banyak menimbulkan kematian pada
anak 90% diantaranya menyerang anak dibawah 15 tahun. Di Indonesia setiap
tahunnya selalu terjadi kejadian luar biasa di beberapa provinsi, yang terbesar
terjadi di tahun 1998 dan 2004 dengan jumlah 79.480 orang dengan kematian
sebanyak 800 orang lebih. Pada tahun-tahun berikutnya jumlah kasus terus naik tapi
jumlah kematian turun secara bermakna dibandingkan tahun 2004. Misalnya jumlah
kasus tahun 2008 sebanyak 137.469 orang dengan kematian 1.187 orang serta kasus
tahun 2009 sebanyak 154.855 orang dengan kematian 1.384 orang.
Emang gimana sih gejalanya?
Penyakit
ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala
berat, sakit pada sendi dan otot, dan ruam, ruam demam berdarah mempunyai
cirri-ciri merah terang, petekial, dan biasanya muncul dulu pada bagian bawah
badan. Pada beberapa pasien, ruam ini menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bias
juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau
diare, pilek ringan disertai batuk-batuk. Kondisi waspada ini perlu disikapi
dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera
konsultasi ke dokter apabila pasien atau penderita mengalami demam tinggi 3
hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi
fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut.
Sesudah masa inkubasi selama 3-15 hari
orang yang tertular dapat mengalami penyakit ini dalam satu
dari 4 bentuk berikut ini :
1.
Bentuk
abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
2. Dengue
klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4-7 hari, nyeri-nyeri
pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak
perdarahan di bawah kulit.
3. Dengue Haemorrhagic Fever (Demam
berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan
perdarahan dari hidung (mimisan), mulut, dubur, dsb.
4. Dengan
syok syndrome, gejalanya sama dengan DBD ditambah
dengan syok/presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.
Lama demam berdarah pada umumnya
sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada
akhir masa demam. Secara klinis, jumlah trombosit akan jatuh hingga pasien
dianggap afebril.
Cara mengetahuinya gimana?
Diagnosis demam berdarah biasa
dilakukan secara klinis. Biasanya yang terjadi adalah demam tanpa adanya sumber
infeksi, ruam petekial dengan trombositopenia
(berkurangnya jumlah trombosit) dan leucopenia
(berkurangnya jumlah eritrosit di dalam darah) relatif. Mendiagnosis demam
berdarah secara dini dapat mengurangi risiko kematian daripada menunggu akut.
Kalau terkena demam berdarah, gimana pengobatannya?
Bagian terpenting dari pengobatannya
adalah terapi suportif. Pasien
disarankan untuk menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika
hal itu tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan intravena mungkin diperlukan
untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan.
Transfusi trombosit dilakukan jika jumlah trombosit menurun drastis. Pengobatan
alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum ekstrak daun jambu biji yang
bisa menghambat pertumbuhan virus dengue serta tanpa efek samping. Jambu biji
mampu meningkatkan jumlah trombosit hingga 100 ribu millimeter per kubik tanpa
efek samping. Peningkatan tersebut diperkirakan dapat tercapai dalam tempo
delampan hingga 48 jam setelah ekstrak daun jambu biji dikonsumsi.
Aduh...jadi takut. Trus cara pencegahannya gimana?
Setiap hari kita baca di koran
mengenai wabah demam berdarah. Pemerintah juga sudah sejak lama mempromosikan gerakan 3M (menguras, membersihkan dan
mengubur) tapi tetap saja kesadaran masyarakat rendah sekali. Kalau sudah
tetangga atau orang serumah sudah kena demam berdarah baru panik. Padalah semua
bisa dicegah dengan langkah-langkah yang mudah asal teratur dilakukan oleh
semua orang. Kita harus bisa mendisiplinkan diri untuk membasmi sarang-sarang
nyamuk dan tempat bertelurnya. Menurut Al-Gore di film dokumenternya "The Inconvenient Truth",
disebutkan juga bahwa pemanasan global telah menyebabkan nyamuk berekspansi ke
tempat-tempat yang lebih tinggi dimana sebelumnya tidak cukup hangat untuk
mereka hidup.Yang jelas kita harus bisa terus mengurangi populasi nyamuk dengan
cara apapun dan membasmi tempat bertelur mereka. Lalu kita juga harus menjaga
agar orang yang sudah terjangkit kita terkena nyamuk yang dapat menularkan
kembali kepada orang lain. Sisihkan waktu anda untuk membantu memerangi wabah
demam berdarah. Dengan ikut membersihkan tempat tinggal anda untuk memerangi
nyamuk, kita juga ikut membantu membersihkan lingkungan sekitar kita.
Lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang tidak disukai nyamuk. Lakukan
hal-hal berikut ini:
Setiap
hari
1)
Telungkupkan semua ember
2) Bersihkan dan keringkan semua genangan yang
terlihat
3) Gemburkan tanah di kebun dan juga tanah di
Pot tanaman anda karena tanah yang keras bisa membuat genangan air
4) Bersihkan sampah yang menumpuk karena bila
tumpukan itu terkena hujan akan menjadi sarang nyamuk untuk bertelur
5) Semprot seisi rumah pada sore hari bila
perlu (menyemprot secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan)
6) Pasang mosquito trap untuk mengurangi
populasi
7) Siapkan raket nyamukTutup pintu yang keluar
agar nyamuk tidak masuk, bila perlu pasang pintu dengan kawat nyamuk
8) Pasangkan juta kawat nyamuk untuk semua
jendela anda sehingga rumah bisa tetap adem tanpa nyamuk
|
Setiap 2
hari sekali
1) Bila pot
anda ada piring wadah air dibawahnya, buang airnya, bersihkan dan gosok untuk
menghilangkan telur nyamuk
2) Ganti
air di vas bunga atau pot
3) Bersikan
tempat penadah air di dispenser
4) Bersikan
dan cek apabila di luar rumah anda ada genangan air di teras, kebun atau
jalanan
|
Setiap
minggu
1)
Bersihkan dan gek got serta saluran air agar
tidak ada yang menghalangi air dan bersihkan dari kotoran dan daun-daun yang
menumpuk
2)
Bersihkan talang air agar tidak terhalang
daun dan sampah lainnya
3)
Bersihkan tempat sampah luar rumah dari genangan
air
|
Setiap 2
minggu atau setiap bulan
1) Lakukan
fogging di daerah rumah tempat tinggal anda
2) Lakukan
pencegahan berkeliling bersama warga untuk mencari dan membasmi sarang nyamuk
3) Tutup
semua saluran air
4) Tutup
semua kloset
5) Cek
semua check-list harian dan mingguan yang perlu dilakukan
|
Daftar Pustaka :
Dr. Handrawan Nadesul, 2007, Demam
Berdarah, Buku Kompas, Jakarta, pp. 223-225
Soegeng Soegiyanto, 2006, Demam
Berdarah Dengue, Edisi 2, Airlangga, Surabaya, pp. 56-60
WHO, 2004, Demam Berdarah Dengue, Edisi
2, EGC, Jakarta, pp. 30-33.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar