Rabu, 26 November 2014

Apa Sih PMS?


Alvianika Antoroningrum, S. Farm (148115005)
Rinda Meita Pangastuti, S. Farm (148115052)

Haid atau datang bulan adalah fase wajar yang pasti dialami oleh setiap wanita menjelang kedewasaannya. Namun pernahkah Anda mengalami gejala pusing, lemas, nyeri perut yang hebat, bahkan tak jarang disertai dengan perasaan emosional yang berlebihan seperti mudah marah atau mudah galau menjelang haid datang? Tenang Ladies, kemungkinan Anda sedang mengalami gejala PMS (Premenstruasi Syndrom). Apakah hal ini wajar? Jawabannya adalah wajar, meski pun tidak semua wanita mengalaminya, bahkan beberapa wanita merasa baik-baik saja dengan fase haidnya. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 90% wanita usia produktif mengalami PMS. Penyebab PMS adalah terjadinya ketidakstabilan kadar hormon emosional dalam tubuh, yaitu estrogen, progesteron, serotonin, endorfin, dll. Gejala umum yang terjadi adalah adanya perubahan psikis, fisik bahkan perilaku sebelum ‘tamu bulanan’nya datang. Namun, tenang Ladies, gejala ini akan hilang bersamaan dengan datangnya menstruasi.

Sebelum kita membahas lebih dalam lagi, ada baiknya kita memahami apa sih menstruasi itu? Menstruasi merupakan peluruhan dinding rahim yang terdiri dari darah dan jaringan tubuh dan berlangsung setiap bulan pada wanita. Apa yang sedang terjadi dalam tubuh kita? Ketika dinding rahim mengalami peluruhan, hal ini berarti terjadi pembersihan rahim terhadap pembuluh darah, kelenjar dan sel-sel yang tidak terpakai karena tidak ada pembuahan. Nah, kembali ke topik awal, yaitu PMS. Terdapat beragam gejala khas pada wanita yang mengalami PMS, antara lain :
  • Gejala emosional seperti depresi, panik, sensitif, panik, tidak bersemangat atau merasa sangat lelah dan malas.
  • Gejala fisik yang sering dialami adalah payudara membengkak atau nyeri, kembung, pusing, tegang otot, gangguan pola tidur, gangguan selera makan, muncul jerawat dan nyeri di seluruh tubuh.
  • Berubahnya perilaku seperti ingin makan yang manis-manis, nafsu makan meningkat, mudah menangis, kurang konsentrasi, sensitif terhadap kebisingan.


Pada beberapa wanita, terutama bagi wanita yang memiliki banyak tuntutan aktifitas, gejala tersebut akan menjadi hal yang sangat mengganggu dan tidak menyenangkan. Nah, jika Anda salah satu dari wanita tersebut, berikut terdapat beberapa tips dan saran mengenai PMS. Meski gejala tidak dapat disembuhkan, setidaknya rasa sakit PMS masih bisa dikurangi. Ingat, solusi mengurangi rasa sakit, tidak harus selalu lewat obat, bisa juga dengan mengubah gaya dan pola hidup sehari-hari, seperti:
  • Hindari minuman yang mengandung  kafein (kopi, teh, soda serta cokelat) maupun minuman beralkohol. Minuman berkafein dapat menjadi stimulant atau penyebab yang memengaruhi sistem saraf.
  • Mengurangi waktu tidur saat PMS dapat membantu mengurangi rasa depresi. The American Journal of Psychiatry mencatat, tidur separuh dari waktu yang biasa dihabiskan untuk tidur malam hari bisa mengurangi 60%- 80% 'derita' yang diakibatkan oleh PMS.
  • Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat komplek yang tinggi, seperti kentang, jagung, kacang polong serta gandum dan produk olahannya. Para peneliti menyatakan bahwa terdapat hubungan antara karbohidrat dengan produksi serotonin dalam tubuh. Sehingga perubahan mood, gangguan tidur, dan ngidam pada makanan tertentu bisa dihindari.
  • Berolahraga yang cukup agar hormon endorfin terpacu untuk berproduksi lebih banyak lagi dari hari biasanya seperti berlari atau aerobic.

Apabila nyeri yang dialami dirasa sangat sakit dan tidak tertahankan, solusi terakhir yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala PMS tersebut adalah dengan menggunakan obat penghilang rasa nyeri atau anti radang. Parasetamol dan ibuprofen merupakan pilihan yang cukup aman untuk mengatasi nyeri haid, sakit kepala, sakit payudara, dan nyeri lainnya. Kedua, golongan obat penenang dan anti depresan (hanya jika sangat diperlukan) yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter seperti diazepam, alprazolam, fluoksetin, dan sertralin. Ketiga yaitu obat diuretik untuk meningkatkan pengeluaran urin. Obat ini akan membantu mengurangi cairan tubuh sehingga mengatasi gejala PMS seperti kembung, payudara bengkak atau peningkatan berat badan. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan obat sebagai solusi mengatasi gejala PMS adalah menjadi pilihan terakhir. Lebih baik lakukan modifikasi gaya dan pola hidup sehari-hari terlebih dahulu. Kalau tanpa obat kita bisa mengatasi gejala PMS  tersebut, kenapa harus dengan obat?? :)

Sumber :
Zullies Ikawati Apt., Dr., Prof., 2010, Resep Hidup Sehat, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, pp 65-70.
Anonim, 2012, Makanan yang Baik Saat Haid, http://www.merdeka.com/sehat/5-makanan-bernutrisi-
         untuk-atasi-gejala-pms.html, diakses pada 23 November 2014.
Anonim, 2012, Kenali Tipe dan Gejala Sindrom Pra Mesntruasi, www.doktersehat.com, diakses pada
         22 November 2014.
Anonim, 2013, Fact of Period, http://www.menstruasi.com/node/19, diakses pada 20 November 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar