Kamis, 27 November 2014

HIPERTENSI & PENANGANANNYA

Anastasia Ika Purwaningsih, S.Farm 148115007
Arellia Oktaviori, S. Farm 148115011

A.  Apa itu Hipertensi atau tekanan darah tinggi?
Hipertensi adalah suatu kondisi yang diakibatkan karena meningkatnya tekanan pembuluh darah arteri secara terus menerus dan bertahan dalam satu waktu (persisten). Seseorang didiagnosa mengalami hipertensi ketika tekanan darah sistolik (tekanan darah ketika jantung memompa darah/berdetak) lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik (tekanan darah ketika jantung beristirahat) lebih dari 90 mmHg).

B.  Apakah hipertensi itu berbahaya bagi kesehatan ?
Menurut data dari WHO, hipertensi menyumbang angka kematian yang besar di seluruh dunia yaitu sekitar 7,5 juta warga dunia setiap tahunnya dan diperkirakan orang yang menderita hipertensi semakin meningkat setiap tahun. Hipertensi merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit gagal jantung koroner dan stroke. Selain itu, apabila hipertensi tidak terkontrol maka dapat menyebabkan terjadinya komplikasi penyakit lain seperti gagal jantung, gangguan ginjal, penyakit pembuluh darah perifer, pendarahan pada retina dan gangguan penglihatan. 

C.  Klasifikasi Hipertensi
1.         Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya, yaitu:
a)      Hipertensi primer (essensial) adalah hipertensi yang tidak diketahui secara jelas penyebab dasarnya dan berkembang terus menerus. Biasanya hipertensi tipe ini terjadi karena faktor genetik.
b)      Hipertensi sekunder  adalah hipertensi yang disebabkan karena kondisi yang mendasari seperti penyakit ginjal, tumor kelenjar adrenal, penyakit tiroid, cacat pada pembuluh darah sejak lahir (kongenital), Obstructive sleep apnea dan penggunaan obat-obat tertentu (pil KB, obat flu, dekongestan, penghilang rasa sakit, kokain, dan amfetamin) serta penyalahgunaan alkohol atau penggunaan alkohol kronis.
2.         Klasifikasi hipertensi berdsarkan JNC VII (Joint National Committe)

Kategori
Sistolik (mmHg)
Diastolik (mmHg)
Optimal    
≤ 120
≤ 80
Normal
120-129
80-84
Prehipertensi
130-139
85-89
Hipertensi
≥140
≥90
Hipertensi ringan (stage 1)
140-159
90-99
Hipertensi sedang (stage 2)
160-179
100-109
Hipertensi berat *(stage 3)
≥ 180
≥100

D.  Apa saja penyebab hipertensi?
Lebih dari 90 % dari kasus hipertensi, penyebab hipertensi tidak diketahui tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko perkembangan kondisi tersebut, antara lain:
Ø  Obesitas (kegemukan)
Ø  Rokok
Ø  Minuman beralkohol dan kopi
Ø  Asupan garam yang berlebihan
Ø  Mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi lemak dan kolesterol

E.  Siapa saja yang beresiko mengalami hipertensi?
Ø  Orang yang memiliki berat badan berlebih (obesitas)
Ø  Memiliki kerabat/keluarga dengan riwayat hipertensi
Ø  Perokok
Ø  Keturunan Afrika atau Karibia
Ø  Orang yang pola makannya tidak sehat seperti kurang makan sayur dan buah-buahan, asupan garam yang berlebihan
Ø  Terlalu banyak konsumsi kopi atau minuman lainnya yang mengandung kafein
Ø  Konsumsi banyak alkohol
Ø  Aktivitas fisik kurang (kurang olahraga)
Ø  Berusia diatas 65 tahun

F.   Bagaimana ciri-ciri hipertensi?
Pada kebanyakan kasus hipertensi, gejala awal tidak diketahui oleh penderita hipertensi. Biasanya seseorang mengetahui bahwa dia mengalami hipertensi setelah ia periksa ke dokter dan mengalami sakit tertentu sehingga hipertensi sering di sebut dengan “silent killer”. Akan tertapi ada sebagian orang yang merasakan gejala awal hipertesi seperti pusing, mimisan, leher terasa sakit (tegang), sakit kepala, kesemutan dan kelelahan.

G. Cara mencegah dan mengatasi tekanan darah tinggi
1.      Penurunan berat badan bagi mereka yang kelebihan berat badan
          Orang yang mengalami obesitas atau kegemukan mempunyai risiko peningkatan tekanan darah atau hipertensi. Dengan demikian perlu adanya kontrol berat badan untuk menurunkan terjadinya risiko hipertensi serta mencegah keparahan penyakit hipertensi.
2.      Diet makanan sehat
          Konsumsi buah dan sayur yang kaya serat dapat berperan baik dalam menurunkan tekanan darah. Kalium atau potasium mempunyai peran penting dalam menurunkan tekanan darah.Contoh buah yang bermanfaat dalam menurunkan tekanan darah adalah pisang, mentimun, belimbing, tomat, blewah, dll. Contoh sayuran yang berperan dalam penurunan tekanan darah adalah bayam, seledri, wortel, kedelai, brokoli, dll.
3.      Mengurangi asupan natrium
             Tekanan darah tinggi dapat dikontrol dengan cara membatasi asupan garam. Pembatasan asupan garam ini juga dapat mencegah terjadinya hipertensi bagi mereka yang belum mengalaminya. Rekomendasi pembatasan asupan natrium menurut ISO farmakoterapi (2008) adalah lebih kecil sama dengan 2,4 g/hari (6 g/hari NaCl).
4.      Olah raga dan istirahat yang cukup
          Olahraga merupakan  salah satu cara terbaik untuk mengontrol tekanan darah. Olahraga serta peningkatan aktivitas fisik ini juga dapat membantu dalam menurunkan berat badan karena berat badan berlebih dapat meningkatkan tekanan darah.Namun perlu diimbangi juga dengan istirahat atau tidur yang cukup untuk membantu meredakan stress kerena stress merupakan salah satu faktor resiko peningkatan tekanan darah.
5.      Mengurangi konsumsi alkohol dan menghentikan kebiasaan merokok
          Mengkonsumsi alkohol mempunyai dampak yang buruk bagi kesehatan dan dapat meningkatkan tekanan darah, begitu pula dengan kebiasaan merokok. Dengan demikian, pelu menghindari diri dari kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok.
6.      Menghindari obat-obatan yang beresiko meningkatkan tekanan darah
          Beberapa obat dapat meningkatkan tekanan darah, seperti pil KB, beberapa obat flu dan obat penghilang rasa sakit, dll. Sehingga perlu dilakukan konsultasi kepada dokter maupun apoteker dalam penggunaan obat.
7.      Penggunaan obat-obatan yang dapat menurunkan tekanan darah
          Beberapa golongan obat yang dapat menurunkan tekanan darah adalah diuretik (contoh: Thiazid, Antagonis aldosteron, dll), ACE inhibitor (contoh: Captopril, Lisinopril, dll), ARB (contoh: Losartan, Valsartan, dll), Bloker (contoh: Atenolol, Metoprolol, dll), CCB (contoh: Nifedipin, Diltiazem, dll), dan lain sebagainya. Penggunaan obat penurun tekanan darah ini sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter dan apoteker. Apoteker berperan dalam penggunaan obat yang rasional serta mampu memberikan informasi yang tepat terkait penggunaan obat, efek samping, dosis, dll.


Referensi
Martin, J., 2008, Hypertension Guadlines: Revisiting The JNC 7 Recommendation, The Journal of
         Lancaster General Hopital Vol. 3 (3): 91-97.
Mayo Clinic staff, 2014, High Blood Pressure (Hypertension),http://www.mayoclinic.org/
diseases-conditions/high-bloodpressure/basics/causes/con-20019580, diakses pada tanggal 22 November 2014
NHS, 2009, High Blood Pressure (Hypertension), http://www.nhs.uk/Conditions/Blood-pressure-%28high%29/Pages/Introduction.aspx, diakses pada tanggal 25 november 2014
Sukandar, Y.,2008, Iso Farmakoterapi, PT.ISFI Penerbitan, Jakarta, pp 119-121.
World health organization, 2014, Raised blood pressure, http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/blood_pressure_prevalence_text/en/ diakses pada tanggal 22 November 2014

1 komentar: