Jumat, 28 November 2014

Tamu Bulanan Berhenti Berkunjung ??? Tetap Cantik dan Sehat Tuh !!!


LUKAS SURYA WIJAYA ,  S . F A R M  (148115037); REALITA ROSADA ,  S . F A R M (148115048)


Sumber : www.google.com

Setiap wanita yang sudah mencapai usia pubertas akan mengalami sebuah siklus bulanan yang dinamakan menstruasi. Menstruasi merupakan peluruhan dinding rahim akibat adanya sel telur matang yang tidak dibuahi. Peristiwa menstruasi biasanya terjadi setiap bulan hingga sering dikatakan sebagai tamu bulanan. Akan tetapi, ada masanya di mana peristiwa menstruasi ini mulai terhenti sama sekali pada seorang wanita. Peristiwa ini sering dikatakan sebagai peristiwa menopause. Setelah menopause, seorang wanita benar-benar tidak mengalami siklus menstruasi karena sudah tidak ada peristiwa pematangan sel telur. Setelah terjadi menopause, seorang wanita akan mengalami perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang tidak mengenakkan pada dirinya, oleh karena itu, untuk tetap cantik dan bugar perlu dilakukan kiat-kiat khusus bagi wanita yang sudah mengalami menopause tersebut.


Apa Itu Menopause ?
Menopause adalah peristiwa menstruasi terakhir pada seorang wanita. Berdasarkan American Association of Clinical Endocrinologist (AACE), peristiwa menstruasi dikatakan sebagai menopause ketika setelahnya seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama satu tahun. Selain itu, sebelum terjadi menopause, seorang wanita akan mengalami ketidakteraturan dalam siklus menstruasinya. Peristiwa menopause merupakan peristiwa pematangan sel telur untuk terakhir kalinya sehingga wanita tersebut sudah tidak akan mengalami siklus menstruasi lagi. Perisitiwa menopause akan dialami oleh wanita yang berusia 45-50 tahun, hal ini dikarenakan pada usia tersebut jumlah sel telur seorang wanita sudah habis. Setelah mengalami menopause, seorang wanita akan mengalami penurunan drastis dari produksi suatu hormon penting yang dinamakan estrogen. Hormon Estrogen merupakan hormon yang sangat penting bagi seorang wanita. Peran estrogen sangatlah banyak, sehingga dapat dibayangkan ketika seorang wanita berhenti memproduksi esterogen di dalam tubuhnya, maka akan ada banyak perubahan baik dari fungsi tubuh maupun psikologis yang mengganggu aktivitas, peristiwa ini disebut postmenopausal syndrom.

Dampak Dari Postmenopausal Syndrom...
Postmenopausal syndrom sering kali menyebabkan seorang wanita mengalami penurunan semangat dalam menjalani hari-harinya. Hal ini dikarenakan ada banyak kondisi yang tidak mengenakkan yang dialami sorang wanita dengan postmenupausal syndrom. Kondisi-kondisi tersebut antara lain :

  • Muka kemerahan
    Kemerahan pada muka dikarenakan pengaturan suhu tubuh yang tidak normal pada seorang wanita. Hal ini terjadi akibat jumlah estrogen yang menurun, penurunan estrogen ini akan mengakibatkan pembuluh darah di sekitar kulit akan membesar dan menyebabkan aliran darah meningkat. Peristiwa ini akan menyebabkan kemerahan pada daerah wajah dan leher karena lokasi pembuluh darah di daerah tersebut berada di dekat permukaan kulit.
  • Keringat pada malam hari
    Kebanyakan wanita dengan postmenopausal syndrom akan mengalami berkeringat pada malam hari. Hal ini merupakan dampak dari turunnya jumlah estrogen dalam tubuh seorang wanita sehingga menyebabkan pengaturan suhu tubuh yang tidak normal. Suhu di malam hari yang dingin akan direspon oleh tubuh secara berlebihan sehingga suhu dalam tubuh akan meningkat secara drastis. Karena peningkatan suhu tubuh maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan keringat. 
  • Gangguan tidur dan kecemasan
    Penurunan estrogen yang dialami oleh wanita dengan postmenopausal syndrom menyebabkan adanya perubahan sistem komunikasi sel-sel saraf di dalam otak. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya kecemasan bahkan insomnia pada wanita.
  • Perubahan mood
    Sama seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penurunan estrogen akan merubah kondisi sarah pada otak. Seorang wanita dengan postmenopausal syndrom akan banyak mengalami peristiwa di mana mood dapat berubah sewaktu-waktu (mood swing) dan bahkan terjadi depresi. Kondisi ini juga dapat mempengaruhi aktivitas seksual wanita tersebut, sehingga wanita dengan postmenopausal syndrom sering mengalami penurunan aktivitas seksual.
  • Kondisi kering pada vagina
    Salah satu peran estrogen yang penting adalah meningkatkan produksi cairan pada vagina untuk menjaga kesehatan vagina. Dengan peristiwa penurunan kadar estrogen dalam tubuh wanita pada postmenopausal syndrom, maka cairan pada vagina akan sangat berkurang. Kondisi ini akan menyebabkan iritasi pada organ reproduksi wanita. Selain itu, kondisi ini juga berujung pada perubahan keasaman pada vagina sehingga akan meningkatkan kemungkinan infeksi saluran kencing karena bakteri-bakteri yang berkembang biak tidak terkontrol.
  • Peningkatan resiko pengkeroposan tulang dan penyakit jantung
    Wanita dengan postmenopausal syndrom akan mengalami peningkatan resiko pengkeroposan tulang atau sering disebut osteoporosis. Hal ini diakibatkan dari peran estrogen yang sangat berkurang sebagai hormon yang dapat menjaga kepadatan tulang. Hormon estrogen dapat menjaga kepadatan tulang dengan mencegah pelepasan kalsium tulang. Bila hormon estrogen jumlahnya turun, pelepasan kalsium tulang tidak dapat terkontrol dan menyebabkan kepadatan tulan berkurang dan berujung pada pengkeroposan.
    Selain itu, hormon estrogen juga memiliki peran dalam menjaga elastisitas pembuluh darah serta keutuhannya. Pada penderita postmenopausal syndrom dimana jumlah estrogen dalam tubuh menurun, pembuluh darah menjadi tidak elastis dan rentan untuk mengalami kerusakan. Hal ini akan meningkatkan resiko penyakit yang berkaitan dengan pembuluh darah seperti stroke, tekanan darah tinggi, dan perdarahan.
Cara  Sehat Untuk Mengatasi Postmenopausal Syndrom...
Bila dilihat dari serangkaian kondisi yang dialami oleh penderita postmenopausal syndrom memang terasa banyak dan mengerikan. Akan tetapi, semua itu bukan berarti tidak dapat diatasi. Ada banyak cara sehat untuk mengatasi kondisi tersebut. Beberapa cara yang disarankan untuk mengatasi gejala postmenopausal syndrom yaitu :
a.       Makanan
Wanita dengan postmenopausal syndrome disarankan untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang bergisi dan sehat. Salah satu makanan utama yang wajib dikonsumsi adalah makanan berbahan dasar kedelai (tahu, tempe, susu kedelai, dll). Kedelai mengandung suatu senyawa dinamakan genistein yang dapat menggantikan peran esterogen dalam tubuh, sehingga bagi wanita dengan postmenopausal syndrom akan sangat baik bila mengkonsumsi kedelai. Telah terbukti kandungan dalam kacang kedelai tersebut dapat menurunkan gejala kemerahan pada muka dan keringat di malam hari, serta menurunkan resiko penyakit jantung pada penderita postmenopausal syndrom. Selain itu, disarankan pula untuk mengkonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi kalsium untuk menurunkan resiki osteoporosis dan penyakit jantung.
b.      Aktivitas
Wanita dengan postmenopausal syndrom juga disarankan untuk tetap beraktivitas. Aktivitas yang disarankan tidak perlu terlalu berat, bisa berkaitan dengan hobi seperti menjahit, menggambar, bermain musik, bahkan berbelanja. Dengan menjalankan aktivitasnya, seorang wanita dengan postmenopausal syndrom akan lebih kecil resikonya untuk mengalami kecemasan dan depresi.
Selain itu, dapat pula dilakukan olah raga seperti yoga untuk melancarkan pernafasan dan memberikan rasa tenang. Olah raga yoga terbukti ampuh dalam mengatasi kecemasan dan gangguan tidur pada penderita postmenopausal syndrom.
c.       Terapi penggantian hormon
Terapi medis yang kerap digunakan pada penderita postmenopausal syndrom adalah terapi penggantian hormon. Terapi ini dilakukan dengan memberikan langsung hormon estrogen kepada pasien dengan cara diminumkan atau disuntikkan. Biasanya penggunaan terapi penggantian hormon dilakukan bila kondisi yang dialami pasien perlu penanganan yang cepat.

a.       Akupuntur dan akupressure
Akupuntur dan akupressure adalah terapi pendamping yang dapat dilakukan oleh seorang wanita dengan postmenopausal syndrom untuk mengatasi gejala yang dialaminya. Terapi ini akan menyeimbangkan energi di dalam tubuh sehingga kondisi-kondisi yang terjadi akibat penurunan jumlah estrogen di dalam tubuh dapat diatasi.

Postmenopausal syndrome merupakan kondisi yang sangat ditakuti oleh banyak wanita di usia lanjut, akan tetapi bukan berarti dengan mengalami postmenopausal syndrom seorang wanita akan mengalami penurunan kualitas hidup. Menopause merupakan kondisi pasti yang akan dialami oleh seluruh wanita lanjut usia, sehingga sebagai wanita yang cerdas perlu melakukan berbagai metode yang sudah dijelaskan untuk mencegah gejala postmenopausal syndrom. Ada banyak cara untuk tetap sehat, bugar, dan cantik sehingga tidak menjadi masalah untuk tetap semangat menjalani hidup meski tamu bulanan sudah tak datang lagi.

Sumber
Artikel Ilmiah  :
Burke, G.L., Legault, C., Anthony, M., Bland, D.R., Morgan, T.M., Naughton, M.J., et al., 2003, Soy Protein and Isoflavone Effects on Vasomotor Symptoms in Peri- and Postmenopausal Women : The Soy Alternative Study, The North American Menopause Society, Vol 10 (2), 147-153.

Goodman, N.F., Cobin, R.H., Ginzbug, S.B., Katz, I.A., Woode, D.E., 2011, American Association of Clinical Endocrinologist Medical Guidelines for Clinical Practice for the Diagnosis and Treatment of Menopause, Endocrine Practice, Vol 17 (6), 1-25.

Website  :
Tod, E., 2013, Estrogen and Women Emotion,

Buku :
Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M., 2007, Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach 7th Edition, McGraw Hill, Philadelphia, pp : 1351-1368. 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar